8 hours ago
2
Lombok Tengah, NTB – Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Praya terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan warga binaan melalui program pembinaan yang inovatif dan berkelanjutan. Bertempat di area asimilasi Rutan Praya, dilaksanakan kegiatan pembinaan asimilasi yang berfokus pada ternak ikan lele dan pertanian sayur mayur, Rabu, (09/07).
Kepala Rutan Praya M. Syaripuddin Hazri mengatakan program ini tidak hanya bertujuan mengisi waktu luang warga binaan, tetapi juga memastikan ketersediaan pangan dan menumbuhkan kemandirian.
“Kegiatan ini merupakan wujud nyata pemanfaatan lahan terbatas secara maksimal untuk menciptakan kemandirian pangan di lingkungan rutan. Program ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis kepada warga binaan, tetapi juga berkontribusi langsung pada pemenuhan kebutuhan pangan mereka.” ungkap Syarip.
Di bawah koordinasi Staf Pelayanan Tahanan Rutan Praya, Sephan Zamroni hasil panen ikan lele dan sayur mayur diprioritaskan untuk konsumsi warga binaan, sementara kelebihan produksi didistribusikan kepada masyarakat di sekitar Rutan Praya. Inisiatif ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto tentang Ketahanan Pangan Nasional dan mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Agus Andrianto.
Program pembinaan asimilasi ini membuktikan bahwa dengan inovasi dan dedikasi, keterbatasan ruang dapat diubah menjadi peluang produktif.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Nusa Tenggara Barat Anak Agung Gde Krisna mengapresiasi kegiatan ini dan mengatakan pembinaan asimilasi ini merupakan langkah maju Rutan Praya dalam mewujudkan pembinaan yang humanis dan produktif. Diharapkan, keterampilan yang diperoleh selama pembinaan dapat menjadi bekal berharga bagi warga binaan ketika kembali ke masyarakat, sehingga mereka dapat menjadi individu yang mandiri dan berkontribusi positif.(Adb)
