Ambisi Swasembada Pangan Terancam? Importir Gigit Jari, Negara Lain Iri!

1 day ago 6

JAKARTA - Mimpi Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri dalam hal pangan, atau yang kita kenal dengan swasembada pangan, terus dikejar. Pemerintah tak main-main, berbagai strategi disiapkan untuk mewujudkan cita-cita ini dalam 4-5 tahun ke depan. Pengembangan food estate, perbaikan infrastruktur pertanian, hingga modernisasi sektor agribisnis menjadi andalan.

Namun, di balik optimisme ini, ada cerita lain yang diungkapkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Ia menyebutkan ada pihak-pihak yang merasa terusik jika Indonesia benar-benar mampu swasembada pangan. Saya ingat betul, dulu saat kecil, nenek selalu berpesan untuk menanam sendiri makanan kita. Mungkin, pesan itu relevan dengan kondisi saat ini.

"Ada pihak yang tidak senang jika kita swasembada pangan, yakni importir. Mereka sudah bangun gudang puluhan tahun, sudah bangun infrastruktur, sudah punya langganan, sudah punya kapal, dan pegawai, " kata dia dikutip Minggu (13/7/2025).

Benar saja, jika Indonesia mandiri pangan, pundi-pundi keuntungan yang selama ini mengalir deras ke kantong importir bisa menyusut drastis. Bayangkan, keuntungan triliunan rupiah yang bisa diraup dalam waktu singkat terancam hilang.

"Tentu mereka tidak senang, karena kalau sekarang bisa untung triliunan dalan satu hingga dua bulan, sedangkan nanti ketika sudah bisa swasembada pangan, mereka tidak bisa meraup keuntungan besar lagi, " tambahnya.

Tak hanya itu, Amran juga menyinggung adanya praktik curang dalam pasokan beras. Namun, yang lebih besar lagi, banyak negara lain yang tidak rela jika Indonesia lepas dari ketergantungan impor.

"Tidak ada satu pun negara luar yang ingin Indonesia swasembada pangan, terutama beras, karena jika Indonesia lakukan ini, harga pangan bisa turun drastis, karena Indonesia tak lagi impor beras hingga 7 juta ton, " ujarnya.

Di tengah tantangan ini, Amran memberikan apresiasi tinggi kepada para penyuluh, petani, dan kepala dinas yang berjuang keras mengurangi impor dan menstabilkan harga pangan global.

"Para petani, penyuluh, kepala dinas, kalian pahlawan pangan kita, berkat kalian, harga pangan global bisa tertekan. Bapak Presiden (Prabowo) pun berterima kasih kepada bapak-bapak, " pungkasnya.

Semangat kemandirian pangan ini juga digaungkan oleh Presiden Prabowo. Ia menegaskan bahwa ketahanan pangan Indonesia semakin kuat, tercermin dari cadangan beras dan jagung yang mencapai rekor tertinggi.

"Cadangan beras dan jagung yang ada pemerintah adalah tertinggi sepanjang sejarah kita, " kata Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan bahwa produksi pangan pada semester I-2025 mengalami peningkatan signifikan, mencapai 40-50%. Sebuah pencapaian yang membangkitkan optimisme.

"Saya sudah katakan keyakinan saya Indonesia tidak hanya swasembada pangan tapi lumbung pangan dunia, " jelasnya. Mimpi besar yang membutuhkan kerja keras dan dukungan dari semua pihak. Akankah mimpi ini menjadi kenyataan?

Read Entire Article
Pertanian | | | |