Herman Djide: Bangkitkan Hortikultura, Dari Kebun Pangkep Untuk Nusantara

1 month ago 32

PANGKEP SULSEL - Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa. Selain potensi kelautan yang mendunia, wilayah ini juga menyimpan peluang besar di sektor hortikultura. Lahan subur, iklim tropis yang mendukung, serta keragaman jenis tanaman buah dan sayur adalah modal dasar yang belum tergarap optimal. Jika diarahkan dengan strategi yang tepat, Pangkep bisa menjadi pusat hortikultura unggulan di Sulawesi Selatan, bahkan Nusantara.

Peningkatan hortikultura bukan sekadar soal menanam, tetapi juga bagaimana mengelolanya dari hulu ke hilir. Thailand sudah membuktikan diri sebagai contoh sukses, menjadikan buah tropis sebagai komoditas ekspor andalan. Pangkep bisa meniru model ini dengan menyiapkan perencanaan terpadu: mulai dari produksi, pengolahan pasca panen, hingga pemasaran modern yang berorientasi pada pasar domestik dan ekspor.

Petani adalah kunci utama kebangkitan hortikultura. Mereka harus diperkuat dengan kelembagaan yang solid, seperti koperasi atau kelompok tani yang mampu menjadi wadah distribusi pupuk, bibit unggul, dan teknologi baru. Dengan begitu, petani tidak lagi berjalan sendiri, melainkan dalam ekosistem yang terorganisir.

Teknologi juga tak kalah penting. Penerapan sistem irigasi modern, rumah kaca sederhana, hingga pupuk organik cair berbasis lokal bisa meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keberlanjutan lahan. Riset bersama universitas atau lembaga penelitian di Sulawesi Selatan dapat menjadi pendorong inovasi varietas unggul khas Pangkep, baik itu mangga, pisang, cabai, maupun sayuran dataran rendah.

Kualitas harus menjadi perhatian utama. Sertifikasi pertanian yang sehat dan ramah lingkungan dapat menjadi nilai jual produk hortikultura Pangkep. Standar GAP (Good Agricultural Practices) misalnya, bisa membuka peluang produk Pangkep masuk pasar ritel modern, hotel, restoran, bahkan jaringan ekspor.

Pengolahan pasca panen tidak boleh diabaikan. Buah dan sayur yang tidak laku di pasar segar bisa diolah menjadi jus, keripik buah, sayuran beku, hingga pupuk organik cair. Dengan begitu, kerugian petani berkurang, nilai tambah meningkat, dan tercipta industri baru yang menyerap tenaga kerja lokal.

Selain itu, Pangkep bisa mengembangkan ekowisata hortikultura. Bayangkan wisatawan lokal dan mancanegara datang ke kebun buah, memetik langsung dari pohonnya, lalu menikmati kuliner khas berbasis sayur dan buah Pangkep. Ini bukan hanya menambah pendapatan petani, tetapi juga memperkenalkan identitas Pangkep ke skala nasional.

Peran pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam membuka akses infrastruktur, logistik, dan promosi. Jalan tani, pasar modern, serta pusat distribusi berbasis teknologi harus disiapkan. Sementara itu, promosi bisa dilakukan melalui festival buah, pameran agribisnis, hingga branding “Buah & Sayur Pangkep” sebagai label kebanggaan daerah.

Jika langkah-langkah itu dijalankan dengan sinergi antara pemerintah, petani, swasta, dan akademisi, bukan tidak mungkin Pangkep akan dikenal sebagai lumbung hortikultura Sulawesi Selatan. Dari kebun lokal, produk buah dan sayur Pangkep bisa hadir di meja makan masyarakat Nusantara. Dan pada akhirnya, hortikultura bukan hanya menghidupkan ekonomi, tetapi juga membangkitkan kebanggaan daerah.

Berikut poin-poin strategi praktis dari opini “Bangkitkan Hortikultura, Dari Kebun Pangkep Untuk Nusantara”:

Poin-Poin Strategi Pengembangan Hortikultura Pangkep

1. Perencanaan Terpadu

Menetapkan hortikultura sebagai sektor prioritas pembangunan daerah. Menyusun roadmap produksi, pengolahan, hingga pemasaran buah dan sayuran.

2. Penguatan Kelembagaan Petani

Membentuk dan memperkuat koperasi/kumpulan petani. Menyediakan akses pupuk, bibit unggul, serta pendampingan teknologi.

3. Pemanfaatan Teknologi & Inovasi

Menerapkan irigasi tetes, rumah kaca tropis, dan pupuk organik lokal. Menggandeng universitas/lembaga penelitian untuk varietas unggul khas Pangkep.

4. Peningkatan Kualitas & Sertifikasi

Mendorong sertifikasi GAP (Good Agricultural Practices). Menjaga produk aman, sehat, dan sesuai standar ritel modern serta ekspor.

5. Pengolahan Pasca Panen

Mendirikan industri olahan (jus, keripik buah, sayuran beku, pupuk organik cair). Mengurangi kerugian akibat buah/sayur busuk sekaligus meningkatkan nilai tambah.

6. Ekowisata Hortikultura

Mengembangkan kebun buah sebagai destinasi wisata edukasi. Menawarkan pengalaman memetik langsung dan kuliner khas Pangkep.

7. Penguatan Infrastruktur & Logistik

Membangun jalan tani, pasar modern, dan pusat distribusi. Menyiapkan rantai dingin (cold chain system) untuk menjaga kualitas produk segar.

8. Branding & Promosi Daerah

Membuat label “Buah & Sayur Pangkep” sebagai identitas unggulan. Menyelenggarakan festival buah, pameran agribisnis, dan promosi digital.

9. Kolaborasi Multi Pihak

Melibatkan pemerintah daerah, petani, swasta, akademisi, dan investor. Menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Pangkep 3 Oktober 2025

Herman Djide 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah ( DPD ) Jurnalis Nasional Indonesia ( JNI ) Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan 

Read Entire Article
Pertanian | | | |