BPP Bungoro Jadi Laboratorium Hidup, Petani Terinspirasi dari Lahan Percontohan

5 days ago 15

BUNGORO PANGKEP— Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, kini menjadi pusat edukasi pertanian yang aktif dan inspiratif bagi para petani di wilayah tersebut. Di bawah kepemimpinan Kepala BPP Fahira, S.P., lahan kantor BPP disulap menjadi kebun percontohan yang memamerkan berbagai jenis tanaman pangan, hortikultura, dan tanaman produktif lainnya.

Fahira mengungkapkan bahwa pemanfaatan lahan kantor BPP sebagai lokasi percontohan bertujuan untuk memberikan gambaran langsung kepada petani tentang teknik budidaya, pemilihan varietas unggul, dan praktik pertanian ramah lingkungan yang dapat diterapkan di lahan mereka masing-masing.

“Setiap jengkal lahan di kantor BPP Bungoro kami optimalkan. Ini adalah contoh nyata bahwa dengan niat, ilmu, dan ketekunan, hasil pertanian bisa maksimal, meskipun lahannya terbatas, ” ujar Fahira saat ditemui di lokasi kebun percontohan.

Pelatihan rutin yang dijadwalkan setiap hari Kamis menjadi momen yang dinantikan para petani. Dalam pelatihan tersebut, petani tidak hanya menerima materi secara teori, tetapi juga langsung diajak praktik menanam, merawat, hingga memanen tanaman yang ada di lahan BPP.

Kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan semangat petani, tetapi juga menciptakan suasana pembelajaran yang partisipatif. Petani diajak berdiskusi, berbagi pengalaman, dan saling menginspirasi satu sama lain. Beberapa petani bahkan telah mampu mereplikasi metode budidaya di kebun percontohan ke pekarangan rumah dan kebun pribadi mereka.

Menariknya, beberapa petani yang telah aktif mengikuti pelatihan kini dilatih untuk menjadi instruktur lapangan. Mereka diharapkan bisa menjadi motor penggerak di kelompok tani masing-masing, menyebarluaskan ilmu yang telah didapatkan dari BPP Bungoro.

“Kami tidak ingin petani hanya datang sebagai peserta. Kami ingin mereka berkembang menjadi pelatih bagi rekan-rekannya. Dengan begitu, transfer pengetahuan lebih cepat menyebar, ” tambah Fahira.

Berbagai jenis tanaman ditanam di lahan ini, mulai dari cabai, tomat, terong, kangkung, bayam, hingga tanaman buah seperti pepaya, pisang, dan jeruk. Setiap jenis tanaman ditandai dengan papan nama dan informasi singkat, sehingga memudahkan petani memahami karakteristik dan perawatannya.

Lahan percontohan ini juga telah menarik perhatian instansi terkait dan menjadi lokasi studi banding dari kecamatan lain. Inisiatif BPP Bungoro dianggap sebagai langkah strategis dalam memperkuat kemandirian dan kapasitas petani melalui pendekatan pembelajaran langsung.

Menurut salah seorang petani dari Desa Kalabbirang, pelatihan dan kebun percontohan ini sangat membantunya dalam mengelola pekarangan. “Saya dulu hanya tanam seadanya. Sekarang sudah bisa panen tomat dan cabai sendiri. Bahkan saya ajarkan juga ke tetangga, ” ungkapnya dengan bangga.

Dukungan dari pemerintah kecamatan dan dinas pertanian turut memperkuat program ini. Mereka memberikan apresiasi atas kreativitas dan kepedulian BPP Bungoro dalam meningkatkan kualitas sumber daya petani di wilayahnya.

Dengan semangat berbagi, edukasi berkelanjutan, dan pemanfaatan maksimal sumber daya yang ada, BPP Bungoro telah menjelma menjadi laboratorium hidup yang menginspirasi petani untuk mandiri dan berdaya. Ini menjadi bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari lingkungan sendiri — sederhana namun berdampak luas.

Program ini diharapkan terus berkembang dan menjadi model percontohan di tingkat kabupaten maupun provinsi, sehingga semangat belajar dan berinovasi dalam bertani terus menyala di hati para petani. ( Herman Djide)

Read Entire Article
Pertanian | | | |